Jumlah Kabupaten dan Kota Kategori Berisiko Meningkat Imbas Lonjakan Kasus COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendekati libur lebaran yang tinggal beberapa hari lagi, pemerintah mencatat bahwa telah terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. Kenaikan kasus tersebut berpengaruh terhadap keterisian tempat tidur di rumah sakit selama tujuh hari terakhir sebesar 1,28%.
Merangkum laman Instagram resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (3/5), Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, kenaikan kasus ini berpengaruh terhadap kecenderungan perubahan wilayah yang berisiko di Tanah Air.
“Kita melihat ada kecenderungan perubahan dari wilayah kategori risiko rendah menjadi risiko sedang dan risiko tinggi,” ujar dr. Siti Nadia dalam unggahan tersebut.
Lebih lanjut dr. Siti menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan, tren kenaikan kasus COVID-19 ini disebabkan oleh meningkatnya mobilitas penduduk yang berpotensi memperluas penyebaran infeksi. “Maka kita melihat terjadinya peningkatan jumlah kabupaten atau kota dengan kriteria berisiko tinggi. Dari enam kabupaten menjadi 19 kabupaten. Sementara risiko sedang dari 322 kabupaten atau kota menjadi 340 kabupaten atau kota,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, dr. Siti mengimbau masyarakat untuk melindungi diri dan orang sekitar dengan tidak mudik lebaran tahun ini. Memang rasa rindu dan keinginan untuk merayakan lebaran di kampung halaman sangat besar. Namun, demi kebaikan serta keselamatan bersama, mari tunda mudik agar keluarga di rumah aman dan sehat.
Lihat Juga: Terungkap, dr. Aulia Risma Dimintai Uang hingga Rp40 Juta per Bulan untuk Kebutuhan Senior
Merangkum laman Instagram resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (3/5), Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, kenaikan kasus ini berpengaruh terhadap kecenderungan perubahan wilayah yang berisiko di Tanah Air.
“Kita melihat ada kecenderungan perubahan dari wilayah kategori risiko rendah menjadi risiko sedang dan risiko tinggi,” ujar dr. Siti Nadia dalam unggahan tersebut.
Lebih lanjut dr. Siti menjelaskan bahwa berdasarkan pantauan, tren kenaikan kasus COVID-19 ini disebabkan oleh meningkatnya mobilitas penduduk yang berpotensi memperluas penyebaran infeksi. “Maka kita melihat terjadinya peningkatan jumlah kabupaten atau kota dengan kriteria berisiko tinggi. Dari enam kabupaten menjadi 19 kabupaten. Sementara risiko sedang dari 322 kabupaten atau kota menjadi 340 kabupaten atau kota,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, dr. Siti mengimbau masyarakat untuk melindungi diri dan orang sekitar dengan tidak mudik lebaran tahun ini. Memang rasa rindu dan keinginan untuk merayakan lebaran di kampung halaman sangat besar. Namun, demi kebaikan serta keselamatan bersama, mari tunda mudik agar keluarga di rumah aman dan sehat.
Lihat Juga: Terungkap, dr. Aulia Risma Dimintai Uang hingga Rp40 Juta per Bulan untuk Kebutuhan Senior
(tsa)